![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibiL7pWDr6UX3_p0am18FtcBT8uZOjR4EWqdCUK0Xbpgz82AtHwb5Wx42DIK4XhWILG8J5ktLljo3ol2vxrcWDpL17VMAO_G7jfuGlaRDuzC84cYRT7mQBipdJNdyzV13mFeoHzBaPMvOw/s400/shania+punjabi.jpg) |
Foto diambil dari : http://www.mdentertainment.net |
Editor oleh : ghiboo.com / Hello! Indonesia /Jum'at, 24/08/2012 10:15 WIB
Ghiboo.com - Hari menjelang sore ketika Shania Punjabi menyapa
Tim Hello! Indonesia di kantor MD Entertainment di Tanah Aband, Jakarta.
Dengan parasnya yang cantik dan tutur kata yang lembut, Shania tampak
begitu berseri untuk melakukan pemotretan.
Tak sedikit pun
semburat lelah terlihat di wajahnya. Padahal, istri Manoj Punjabi ini
memiliki segudang kegiatan. Tak hanya sibuk sebagai ibu rumah tangga, ia
juga duduk di bagian kreatif, back office, corporate functions, serta mengawasi keuangan perusahaan yang didirikan suaminya itu.
"Tetapi, semua ini menyenangkan," ungkapnya saat duduk di salah satu sudut kantornya.
Rupanya,
sejak muda Shania senang beraktivitas. Sejak kecil, ia sudah tahu
dirinya akan menggeluti dunia bisnis. Dan ia merasa sangat bersyukur
karena kini bisa mewujudkan cita-citanya, tanpa harus mengorbankan
terlalu banyak waktu untuk ketiga anaknya, Sairaa (11), Nayla (7), dan
Rehaan (4).
Membagi waktu antara karier dan keluarga tentu bukan
hal mudah. Dalam perbincangan ini, Shania mengungkapkan rahasianya dalam
menjaga keseimbangan hidup, dan kebahagiaan bersama orang-orang yang
dicintainya.
Bidang yang digeluti saat ini, apakah memang passion Anda?
"Mungkin
memang awalnya saya agak 'jatuh' secara tak sengaja. Tapi perlahan,
saya merasa di sinilah kekuatan saya. Saya merasa beruntung karena
mengerjakan beberapa hal yang saya yakin bisa saya lakukan dengan baik."
Anak-anak tidak protes dengan kesibukan Anda?
"Tidak.
Saya beruntung karena dapat bekerja paruh waktu. Saat ini, saya merasa
sudah memiliki keseimbangan hidup yang sempurna. Saya bisa melakukan
semuanya secara teratur."
Menjaga keseimbangan hidup tentu tidak mudah...
"Memang
tidak mudah. Menurut saya, semua itu membutuhkan perencanaan yang baik.
Kita harus dapat merencanakan segala sesuatunya dari jauh-jauh hari,
sehingga anak-anak tahu kapan saja Mama-nya tidak ada di rumah.
"Anak-anak juga sudah mengerti bahwa saya sibuk. Tetapi kalau di rumah, segenap waktu dan perhatian saya hanya untuk mereka.
"Saya
bekerja dengan banyak wanita di sini. Menurut saya, wanita itu secara
alamiah sangat adaptif. Kita sangat pandai melakukan yang terbaik dalam
situasi apa pun secara maksimal."
Dengan kesibukan yang sama-sama padat, apa resep Anda dan suami dalam menjaga keharmonisan rumah tangga?
"Saya
menyesuaikan waktu dengan suami. Saya menunggunya pulang, sehingga kami
masih punya waktu untuk bercerita apa kami lakukan hari itu. Bertukar
pikiran, dan juga menceritakan apa yang terjadi dengan anak-anak, agar
ia tidak merasa tertinggal."
Anda benar-benar sibuk membagi waktu untuk anak-anak, suami, dan karier...
"Saya sangat menyukainya, karena setiap hari menjadi menarik. Kadang, ibu saya suka bilang, 'Kamu pernah berhenti, nggak?' Saya jawab, 'Nggak, tapi saya suka.' Daripada duduk diam dan tidak punya kehidupan... Saya tidak bisa begitu."
Tetapi Anda harus selalu siap untuk orang lain, terutama untuk suami dan anak-anak...
"Itulah yang membuat kehidupan menjadi berarti."
Saat sedang lelah atau dalam kesulitan, siapa yang menumbuhkan kembali semangat Anda?
"Suami
dan anak-anak. Kadang saat pulang kantor, saya sudah merasa lelah
tetapi masih banyak yang dipikirkan. Dalam perjalanan pulang juga masih
mengirimkan email dan segala macamnya.
"Tetapi ketika sampai di
rumah, semua itu saya tinggalkan karena saya tahu anak-anak sudah
menunggu saya. Dan saya juga sudah tidak sabar untuk bisa bersama
mereka. Itu yang memberi saya semangat, karena ketika sampai rumah,
mereka akan berlari dan memanggil, 'Mama!' Bagi saya, waktu bersama
mereka sangat istimewa, walau hanya dua atau tiga jam saja.
"Tetapi
untuk masalah pekerjaan, saya sering bertukar pikiran dengan suami.
Bekerja satu kantor dengan suami, manfaatnya banyak sekali. Walau kami
memiliki tanggung jawab yang berbeda, kami sama-sama mengerti kesibukan
masing-masing, dan bisa bertukar pikiran serta memberi saran."
Harapan Anda untuk MD?
"MD
memang sudah 10 tahun, tapi masih merupakan perusahaan yang sangat
muda. Potensinya juga besar, setidaknya di dunia sinetron, kami sudah
membuktikan bahwa kami bisa menaikkan rating TV. Yang semula nomor lima
atau enam, menjadi nomor satu.
"Tapi bagi saya, ini masih
permulaan. MD memiliki jalan yang masih panjang, tidak hanya di
Indonesia, tapi juga di dunia internasional. Saya ingin ketika orang
memikirkan dunia hiburan di Indonesia, mereka langsung teringat pada MD
Entertainment.
"Dalam waktu dekat, kami berencana membuat film di
Hollywood. Tahun ini, kami akan meluncurkan film Habibi & Ainun.
Ini adalah proyek besar kami karena diangkat dari buku Pak Habibie, dan
beliau minta jika buku tersebut difilmkan, ia ingin kami yang
membuatnya. Rencananya akan diluncurkan saat lebaran.
"Selain
itu, sinetron jalan terus. Saat ini, tiga sinetron kami duduk di
peringkat lima besar, jadi ini memang tahun yang baik untuk kami.
Mudah-mudahan, kami bisa terus menjaga prestasi ini dengan baik."
(Majalah Hello! Indonesia Mei 2012)